Skip to main content

Representasi citra digital

Citra digital dibentuk oleh kumpulan titik yang dinamakan piksel (pixel atau picture element) setiap piksel digambarkan sebagai satu kotak kecil dan setiap piksel mempunyai koordinat posisi. Sistem koordinat yang dipakai untuk menyatakan citra digital ditunjukkan dengan gambar berikut.
 Sistem koordinat citra berukuran M x N
Sistem oordinat yang mengikuti asas pemindaian pada layar TV standar itu, sebuah piksel mempunyai koordinat berupa (x, y) hal ini,
                x menyatakan posisi kolom;
                y menyatakan posisi baris;
piksel pojok kiri-atas mempunyai koordinat (0, 0) dan piksel pada pojok kanan-bawah mempunyai koordinat (N-1, M-1).

Gambar citra dan nilai penyusun piksel
Notasi piksel dalam citra
Kuantisasi citra
   Citra digital sesungguhnya dibentuk melalui pendekatan yang dinamakan kuantisasi.Kuantisasi adalah prosedur yang dipakai untuk membuat suatu isyarat yang bersifat kontinu ke dalam bentuk diskret.Untuk mempermudah pemahaman konsep ini, lihatlah Gambar 2.4.Gambar 2.4(a) menyatakan isyarat analog menurut perjalanan waktu t, sedangkan Gambar 2.4(b) menyatakan isyarat diskret.
      Ada kalanya, dalam proses sampling, warna rata-rata yang didapat di relasikan ke level warna tertentu. Contohnya apabila dalam citra hanya terdapat 16 tingkatan warna abu-abu, maka nilai rata-rata yang didapat dari proses sampling harus diasosiasikan ke 16 tingkatan tersebut. Proses mengasosiasikan warna rata-rata dengan tingkatan warna tertentu disebut dengan kuantisasi.

 Gambar kuantisasi citra
Isyarat analog & Diskret
 


 
 
 
Gambar citra biner
Kualitas citra

               
               
    Disamping cacah intensitas citra, jumlah piksel yang digunakan untuk menyusun suatu citra mempengaruhi kualitas citra.
Istilah resolusi citra biasanya dinyatakan dengan  jumlah piksel pada arah lebar dan tinggi.
          Sampling: halus / kasarnya pembagian kisi-kisi baris dan kolom. Transformasi citra kontinu ke citra digital disebut digitisasi (sampling). Hasil digitisasi dengan jumlah baris 256 dan jumlah kolom 256 adalah resolusi spasial 256 x 256.
resolusi piksel dinyatakan dengan notasi m x n dengan m menyatakan tinggi dan n menyatakan lebar dalam jumlah piksel

 



Comments

Popular posts from this blog

Prinsip dasar Pengolahan citra

1. Peningkatan kecerahan dan kontras    Citra yang tidak jelas akibat kekurangan sinar ketika objek dibidik melalui kamera digital, dengan pengolahan citra dapat diperbaiki  melalui peningkatan kecerahan dan kontras.    2.  Penghilangan derau   Citra yang diproses seringkali dalam keadaan terdistorsi atau mengandung derau, untuk kepentingan tertentu derau tersebut perlu dibersihkan terlebih dahulu. Dalam pengolahan citra metode yang dapat dipakai untuk keperluan tersebut salah satunya cara yang dilaksanakan melalui filter notch.   3.  Pencarian bentuk objek         Untuk kepentingan mengenali suatu objek di dalam citra, objek perlu dipisahkan terlebih dahulu dari latar belakangnya. Salah satu pendekatan yang umum dipakai untuk keperluan ini adalah penemuan batas objek. Dalam hal ini batas objek berupa bagian tepi objek. Setelah tepi objek diketahui pencarian ciri terhadap objek dapat dilaksanakan.    

Pengolahan Citra Digital

Pengolahan citra digital menyatakan “pemrosesan gambar berdimensi-dua melalui komputer digital” (Jain, 1989). Citra (image) adalah kombinasi antara titik, garis, bidang, dan warna untuk menciptakan suatu imitasi dari suatu obyek–biasanya obyek fisik atau manusia. Citra bisa berwujud gambar picture) dua dimensi, seperti lukisan, foto, dan berwujud tiga dimensi, seperti patung. Menurut Efford (2000), pengolahan citra adalah istilah umum untuk berbagai teknik yang keberadaannya  untuk memanipulasi dan memodifikasi citra dengan berbagai cara. Foto adalah contoh gambar berdimensi dua yang bisa diolah dengan mudah.Setiap foto dalam bentuk citra digital (misalnya berasal dari kamera digital) dapat diolah melalui perangkat lunak tertentu. Contoh alat yang menghasilkan citra digital